
Kirana Group Berbagi dengan Anak Yatim
03/07/2023
10 Makanan yang Tahan Lama, Cocok untuk Stok Selama Puasa Ramadhan
03/25/2023KIRANA | Bekasi–Tahukah kamu, ternyata nama Nasi Jamblang kuliner khas Cirebon, Jawa Barat ini merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Cirebon, yaitu Kecamatan Jamblang.
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dijelaskan jika nasi jamblang sejatinya tak jauh berbeda dengan nasi pada umumnya. Perbedaan yang mencolok adalah nasi khas Cirebon ini dibungkus dengan daun jati.
Penyajian nasi jamblang ini menggunakan prasmanan. Pengunjung bisa memilih langsung lauknya. Menu yang tersedia, antara lain sambal goreng, tahu sayur, paru-paru, semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar, telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu, dan tempe.
Kisah Pilu Buruh dan Kedermawanan H. Abdul Latif
Nasi jamblang sudah ada sejak era kolonial Belanda. Awal mula sejarahnya, Belanda membangun tiga pabrik di kawasan Cirebon. Pabrik gula di wilayah Gempol Palimanan dan Plumbon, serta Pabrik Spirtus di Palimanan.
Berdirinya pabrik-pabrik tersebut banyak menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar dan wilayah lainnya. Para buruh yang rumahnya jauh seperti dari Sindangjaya, Cisaat, Cimara, Cidahu, Cinaru, Bobos, dan Lokong harus berangkat di pagi buta dengan berjalan kaki.
Para buruh tersebut kesulitan mencari makan untuk sarapan karena pada saat itu belum berdiri warung-warung nasi. Masyarakat zaman dulu menganggap menjual nasi merupakan suatu hal yang dilarang atau pamali. Ini dapat dimaklumi karena peredaran uang kala itu masih sedikit.
Karena iba, seorang pengusaha pribumi asal Jamblang, H. Abdul Latief meminta istrinya Tan Piauw Lun atau akrab disapa Nyonya Pulung untuk menyediakan sedekah makanan berupa nasi dan lauk pauk secukupnya. Nasi itu dibungkus daun jati dan diberikan kepada buruh pabrik.
Berita pemberian sedekah dari Nyonya Pulung rupanya menyebar dengan cepat. Permintaan sarapan bagi buruh pun semakin bertambah banyak. Para buruh menyadari apa yang mereka makan merupakan sesuatu yang harus dibeli. Untuk mengganti apa yang dimakan, para buruh bersepakat memberikan uang alakadarnya kepada Nyonya Pulung.
Kegiatan itu menjadi cikal bakal usaha warung nasi jamblang Nyonya Pulung. Pada saat itu, lauk pauk nasi jamblang yang diperuntukkan bagi para buruh hanya ada tujuh macam, yakni dendeng laos, kebuk goreng (paru), sambel goreng, tempe goreng, tahu goreng, sayur tahu, dan ikan asin panjelan (cucut).
Saat ini warung Jamblang nyonya Pulung berganti nama menjadi Nasi Jamblang Tulen. Kini bisnis turun temurun ini tetap dikelola dan berdiri dengan kesederhanaan dari generasi ke generasi dan menyebar ke seluruh Kota Kabupaten Cirebon.
Manfaat Daun Jati
Daun jati dipilih oleh Nyonya Pulung sebagai pembungkus nasi jamblang karena daun jati bertekstur kasar dan tidak mudah sobek. Tekstur itu membuat nasi yang sudah dibungkus tidak akan cepat basi walaupun terbungkus dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, para pekerja yang berasal dari wilayah Selatan Cirebon seperti Sindangjaya dan Cisaat menjadikan daun jati ini sebagai pelindung kepala di saat panas terik.Daun jati juga digunakan sebagai pembungkus tempe di beberapa daerah.
Daun jati yang digunakan sebagai pembungkus nasi jamblang atau tempe itu miliki banyak manfaat untuk kesehatan kita. Di dalamnya mengandung senyawa kimia, seperti quercetin, saponin, dan tanin yang mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Selain itu, saponin sangat baik untuk menjaga tekanan darah agar tidak tinggi atau hipertensi.
Kirana Catering
Bagi kalian yang kangen dengan masakan nusantara dari daerah Cirebin yang dikenal dengan nasi jamblang, bisa menghubungi Kirana Catering, jasa katering yang ada di Bekasi menyediakan berbagai menu nusantara, salh satunya adalah nasi jamblang. Masakan di Kirana Catering diolah secara higienis dan halal.